Rabu, 29 Februari 2012

Pemasangan Synchron check relay MLJ

Synchronism Check Relays

Synchronism Check Relays adalah relay yang digunakan untuk proses sinkronisasi dua sumber daya listrik yang berbeda secara otomatis. sebagai contoh dua sumber daya listrik yang berbeda adalah: suatu generator/ genset dengan generator/genset lainnya, suatu generator dengan sistem tenaga listrik, dan suatu sistem tenaga listrik  dengan sistem tenaga listrik. Dalam proses sinkron ada beberapa syarat yang harus dipenuhi:
1. Tegangan harus sama
2. Frekuensi harus sama
3. Sudut fasa harus sama
4. Urutan fasa harus sama


Sebelum adanya synchron check relay alat yang digunakan adalah  Synchronizing box. Synchronizing box yang terdiri dari double voltmeter, doble frekuensi dan syncronscope.


Gambar penampakan Synchronizing box:


Synchronizing box

   
  Sesuai dengan syarat sikron yang pertama Double voltmeter berfungsi sebagai metering yang menunjukkkan nilai masing-masing kedua tegangan yang akan disinkron.
    Double Frekuen si berfungsi sebagai metering yang menunjukkan nilai masing-masing frekuen si yang akan disinkron.
  Syncronscope berfungsi sebagai penunjuk selisih beda fasa, pada saat jarum jam telah menunjukkan kedudukan vertikal, berarti beda fasa generator dan jala-jala telah nol, atau selisih fasa telah nol.
     Ketika semua metering pada Synchronizing box sudah memenuhi syarat sinkron maka operator akan menekan tombol perintah close untuk pemutus tenaga/ PMT/Circuit Breaker.    



Setelah adanya Synchronism Check Relays yang dapat memerintahkan perintah close untuk pemutus tenaga/ PMT/Circuit Breaker secara otomatis penggunaan Synchronizing box hanya dijadikan back up jika Synchronism Check Relays mengalami kendala/gangguan.
Penggunaan Synchronism Check Relays sangatlah penting dengan tujuan mengurangi kesalahan pada saat proses sinkron.





Keuntungan menggunakan Synchronism Check Relays ketimbang menggunakan Synchronizing box :
   1.  Penunjukan parameter- parameter selisih tegangan, selisih frekuensi, dan selisih sudut fasa sudah digital jadi mengurangi kesalahan pembacaan ( kadang terjadi kesalahan paralaks pada pembacaan metering analog ).
  2. Lebih cepat untuk memerintahkan close untuk pemutus tenaga (jika menggunakan Synchronizing box perintah close untuk pemutus tenaga harus ditombol oleh operator, kecepatan operator menombol perintah close dengan  Synchronism Check Relays memerintahkan close lebih cepat Synchronism Check Relays ).
    3.  Lebih mudah bagi Operator dalam pengoperasiannya. 

pemasangan Synchronism Check Relays tidaklah sulit. Kita hanya perlu mengambil satu masing-masing satu tegangan dari dua sumber yang akan disinkron, misal tegangan fasa S dari masing potential transformator ( PT ). Penarikan kabel control close ke terminal Synchronism Check Relays, klo pada MLJ terminal A6 dan B6. Pemberian suplai/ catu daya pada alat sinkron itu sendiri.
contoh wiring Synchronism Check Relays MLJ:
Wiring sinkron untuk Bus dan Line

Untuk ketentuan setting Synchronism Check Relays harus mengacu pada standar pengoperasian sistem tenaga listrik dan mempertimbangkan faktor kecepatan Synchronism Check Relays bekerja + kecepatan pemutus tenaga bekerja. Disini saya hanya berusaha berbagi jika ada yang salah mohon dimaafkan dan dikritik aja langsung, saya akan lebih senang. 
Sekian dari nyong.. semoga bermanfaat...  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar